Thursday, 23 May 2013

When Precious Things Gone

13 Juli 2009
Siang Jam 3.35

It was a very usual day. Dimana aku lagi duduk didepan laptop membuka situs yang ramai pengunjung atau dikenal dengan Facebook. Waktu itu, facebook tidak seperti saat ini, Dimana semua masih terlihat begitu akrab dan ter-privasi.

Aku dan Sahabatku,Nadya sedang asyik ber-wall-to-wall sore itu, membicarakan hal yang biasa kami bicarakan lewat telepon atau berbincang berdua. Entah kenapa aku ga ada firasat apa-apa sore itu, hanya sedikit perbincangan via facebook yang aku pikir masih akan terjadi di esok hari nya. Akhirnya pembiacaraan singkat kami berakhir sekitar jam 4. Aku pikir yah mungkin Nadya sibuk atau lagi males Facebook-an, kemudian ku putuskan untuk mematikan laptop ku sore itu juga.

hmm

aku gak begitu ingat kejadian setelah itu, rasanya waktu itu aku sempat duduk di balkon atas menikmati hembusan angin sore yang memang rasanya sangat sejuk dan damai (Aku memang selalu menghabiskan waktu di Balkon untuk menyendiri) kemudian ingat kalau malam ada janji sama Kak Ida (Saudara perempuan nya Ozi) untuk nyewa DVD buat nonton bareng karena dirumahnya lagi kosong ga ada orang. Tapi sesaat setiap mau keluar rumah, ada saja hal yang aku rasa tertinggal dan itu membuatku mondar mandir gak karuan. Dan se-saat aku hendak menyalakan kendaraan untuk pergi sama Kak Ida, Handphone ku bergetar, Aku masih pakai handphone samsung waktu itu. Terlihat di layar "Bella" (Adiknya Nadya) Aku pikir itu adalah Nadya yang lagi minjem hp adiknya buat nelpon aku. Ku jawab dengan nada santai panggilan itu . "Ya..? kenapa?" Terdengar suara Bella yang sangat panik dan khawatir.

"Kak Aida, Yayah(panggilan akrab Nadya) Tabrakan, Sekarang lagi di UGD RS AWS SJAHRANIE"

Yang terbersit di benakku saat itu, Dia mungkin mengalami luka-luka dan aku harus segera kesana melihat keadaan nya. Karena, Nadya sebelum nya memang sering tabrakkan ringan--dia baru bisa naik motor. Aku pikir kali ini kasus nya sedikit serius, Karena sampai di UGD. 

"Hah? Kok bisa bel? Trus Yayah nya gimana? Gak apa-apa kan?" Pertanyaan yang kuharap jawaban nya "Baik saja"

Tapi tidak. Suara Bella masih terdengar sesenggukan dan sedih

"Yayah nya masih belum sadar kak, Dia Koma...."

Aku masih sulit percaya dan tetap aku putuskan untuk berangkat ke RS malam itu juga. Berdua dengan Kak Ida, Aku masih bertanya-tanya di dalam kepalaku. 
"Is this some kind of Joke? But, its not my birthday today. What is this? Is she gonna be fine in a couple days?" Hal itu terus bertaut di dalam kepalaku. 

Setibanya disana, aku bergegas menuju ruang UGD. Dan kudapati Bella, Mami ,Papi nya dan beberapa tante nya yang sedang terlihat bingung. Ku buka tirai di ruangan itu, Sejenak aku hampir tidak percaya apa yang kulihat. Nadya Terbaring lemas (Lebih seperti tidur pulas) Di ranjang rumah sakit penuh dengan selang dan tabung-tabung pernapasan. Disana ada Adam pacar Nadya waktu itu yang juga terkejut menerima kabar dari Bella.

Pikiran ku kalut saat itu, langsung kuhubungi beberapa teman terdekat ku bahwa Nadya sedang kritis dirumah sakit. Mereka semua pun datang dan Mantan kekasihnya Turut hadir malam itu. Ini terasa seperti semua berkumpul namun tidak untuk saling tertawa dan berbagi ceria. Semua terlihat sedih dan cemas. Aku yang saat itu sulit untuk berpikir pun merasa bahwa ini hanya mimpi, mungkin ke-esokan hari Nadya akan sadar dan aku bisa menggodanya "gimana rasanya pingsan yah?" Hal seperti itu. Makin lama keadaan nya semakin memburuk, tidak ada sedikitpun darah mengucur dari tubuhnya, dokter bilang itu pendarahan di dalam kepalanya. Jikalaupun ia Sadar, mungkin dia akan cacat. Demikian pernyataan dokter yang kudengar. Aku mulai ketakutan kehilangan Nadya. Sementara otak ku masih mencoba memahami kenapa Monitor kesehatan (aku gak tau nama nya, yang biasa ada garis naikturun nya itu loh) menunjukkan 95% dan terus menurun. 

Ketakutan ku berubah menjadi kekesalan saat melihat pelayanan disana,kamar disana penuh dll.. akhirnya Mami nya Nadya memutuskan untuk dirujuk ke RS Islam. 

Dan disini aku merasakan bahwa Nadya akan pergi meninggalkan kami selama nya, sebelumnya kami semua (sahabat, keluarga ) hanya diperbolehkan menunggu diuar ruang ICU. Sampai monitor kesehatan itu berbunyi menunjukkan 65% . Aku dan sahabatku yang lain terus berkata "Yayah, jangan pergi dlu, kami masih membutuhkan kamu, kita semua masih ingin bersama kamu.." 65% berubah menjadi 75% kemudian berubah lagi 68, 67, dan papi nya saat itu yang duduk di samping ranjang hanya bisa terus berdoa dan tabah. Malam itu sepertinya semua tau bahwa kami akan kehilangan Nadya. 
Aku tidak hentinya berbisik dalam hati "kamu kuat yah, ayo cepat sadar. You're stronger than me. Kamu pasti bisa yah" sambil menangis dan berharap keajaiban terjadi. 

Tiba-tiba hal yang kami takutkan terjadi.

Layar monitor berhenti menyala dan hal tersebut menandakan bahwa Nadya sudah tidak lagi berada bersama kami. Lututku terasa sangat lemah dengan air mata yang berlinang, pandanganku kabur. Ini seperti mimpi! 

INALILLAHI WA INAILAHI ROJIUN

Ku posting update an di facebook agar teman yang lain bisa melayat dipagi hari nya. 

Malam itu kami semua memutuskan untuk pulang dan istirahat.
Aku seperti tidak berada di tempat, angan dan jiwa ku seperti hilang tertiup hembusan angin malam. 
Jiwaku hilang bersama kepergian nya, air mataku tak berhenti mengalir dan aku tertidur bermimpi dipeluk Nadya untuk yang terakhir kalinya. 


Pagi jam 09.00

Suasana dirumah nadya terlihat berbeda, ramai orang berdatangan untuk melayat. Semua terlihat asing bagiku, karena Nadya memang dikenal banyak orang. Selain kecantikkan nya, dia juga humble dan mudah bergaul, sungguh jauh berbeda denganku. Itulah kenapa kami saling melengkapi sebagai sahabat.

Semua datang mendoakan, bahkan ada beberapa yang dulunya membenci nadya ikut melayat. Kenapa baru sekarang kita semua berkumpul? Kenapa baru sekarang semua bisa berdamai dalam diam?

Aku mencium kening sahabatku sebagai tanda perpisahan terakhir , ku dengar babah nya berkata "Ini teman nya yang paling akrab" semua yang ada diruangan melihatku Iba. 

Aku menangis tanpa henti, sampai ke tempat peristirahatan terakhir nya. Subhanallah.. Begitu banyak yang mengantarkan kepergian nya. Aku sungguh bangga kepadanya. Dia memang seorang teman yang sempurna dimataku.

Sesampainya dirumah, aku mengenang kisah bersama nya dan menceritakan nya kepada Kakak, sepupu2 dan teman bermainku yang juga sempat mengenal sosok Nadya karena dia sering main kerumahku. Mereka ikut menangis bersamaku dan mendoakan almarhumah Nadya. Semua berkata "Tabah" simple. Tapi sulit bagiku. 

Hari-hari berikutnya kulewati dengan sangat sulit, hampir 1 minggu aku tidak keluar kamar dan hanya menangis sampai tertidur. Semua iba denganku, mereka tidak tahu harus berbuat apa.

Ku hapus facebook ku, twitter dll yang ada kenangan dengan Nadya di dalam nya, bukan ingin melupakan, tetapi hatiku teriris setiap membaca pesan yang menyatakan kalau mereka juga punya kenangan baik bersama nadya. Betapa mereka merindukan nya, betapa mereka berduka tanpa nya dan semua ucapan lain yangbikin aku tambah sulit untuk merelakan kepergian nya. Aku mengalami depressi lebih dari 1 tahun semenjak kepergian nya. 

Aku menutup diri, aku tidak ceria lagi, bahkan aku mendorong orang-orang dari hidupku. Kuliah ku berantakkan, semua nya terasa tidak begitu berjalan dengan baik karena aku kehilangan separuh jiwa, yaitu Sahabt terbaik di dalam hidupku. Bukan menyalahkan Tuhan, aku hanya memneci keadaan bahwa aku tidak bisa tanpa nya, harusnya aku belajar ikhlas..

Sempat ada yang bilang aku gila, aku tidak perduli. Mereka hanya bisa berbicara tanpa bisa merasakan apa yang kurasa

Ada yang bilang aku gak bisa bergaul, aku tidak perduli
Karena sulit bagiku bisa menemukan sahabat yang sejati seperti Nadya

Bahkan, Aku sempat dibilang "meninggal" karena gak ada di facebook, twitter atau social media lain nya. Meskipun sempat kuharap itu benar--

Semua terasa sulit tanpa nya, telepon dirumah yang dipasang khusus dikamarku hanya untuk berbincang dengan nya kalau kami tidak sempat bertemu, kini sudah tidak pernah berdering lagi. Masih kusimpan sms terakhir nya waktu itu. Aku terus mencoba mengerti mengapa dia gak memberiku isyarat sebelumnya.

Kami sempat berseteru karena masalah kecil, padahal selama berteman dengan nya aku tidak pernah tidak setuju dengan pilihan nya, aku selalu mendukung dia sepenuhnya. Begitu  pun sebaliknya. Namun pilihan yang dia pilih saat itu aku yakin akan menyakiti dirinya untuk kesekian kalinya, itulah mengapa aku sempat tidak sepaham dengan nya. Tapi--

Dia dengan segala kesabaran nya meyakinkan ku bahwa setiap manusia berhak mempunyai kesempatan kedua. Dia sempat bilang :

"Bun, aku minta maaf kalau selama ini aku ada salah, bukan nya aku mau kita begini. Diam-diam an. Aku gak mau kamu marah"

"Aku cuma gak mau kamu sakit hati lagi Yah. Sudah cukup dia bikin kamu nangis selama ini. Kamu marah sama aku? Maaf :("

"Ya ampun bun, kita sudah lama temanan, aku cuma gak mau kita musuhan. Aku juga gak bakal dan gak akan pernah bisa marah sama kamu bun"

Aku sempat terharu membaca YM nya waktu itu, ini tidak biasanya. Dia gak pernah menyatakan hal semacam ini selama berteman.

"Mmm iya. Aku masih teman mu kok yah. Aku dan Riny cuma gak suka kalau dia nyakitin km lagi. Kami gak mau kamu terluka lagi."

"Kalian sahabatku, aku gak mau kita pisah. Dan pula aku ngasih kesempatan supaya dia bisa lebih baik lagi. Semua orang perlu kesempatan kedua untuk jadi manusia yang lebih baik, kan?"

Begitulah kurang lebih perbincangan kami sehabis marahan selama 1minggu. Semua kembali seperti semula. Kami bahkan hang out lagi, dan malam tahunan bareng dirumah Nadya. Tanpa kami sadari bahwa itu adalah malam tahun baru terakhir bersama nya

Sebenarnya masih banyak kisah kami berdua, memang kami baru berteman semenjak kelas 3 smp. Tapi setelah itu kami tidak terpisahkan sampai SMA dan Kuliah. Dan sudah pasti banyak cerita di dalam nya yang sulit untuk aku lupakan. Kami susah senang bersama, kejadian baik itu buruk atau baik selalu bergantian kami alami. Dia selalu ada di saat aku memerlukan nya, dia yang sejatinya satu-satunya orang yang mau berteman denganku serta ke-tidak sempurnaanku. Tidak sekali pun dia mengeluhkan sifat-sifat burukku, karena aku pun menerima segala kekurangan dan kelebihan nya.

Aku sadar, mungkin Allah pengen aku belajar mandiri, tidak tegantung dengan orang lain, tidak egois dan ikhlas. Oleh karena nya Allah membawa kembali Nadya ke SurgaNya. 
Sejak mengenal Nadya, aku belajar banyak tentang persahabatan. Dia memberikan banyak kebaikan di dalam hidupku, she's a perfect role model. Aku terlalu egois selama ini, aku kehilangan satu-satunya hal terpenting dihidupku. 

Dan jika suatu saat ada yang bertanya "Seperti apakah sahabat yang sempurna" maka dengan tegas aku akan menjawab "yang seperti Nadya" 



Tulisan ini hanya sebagai pelukis rindu terhadap sahabt ku Alm. Syarifah Nadya Rizka Andiny. 


You will never replace , Yah :')
Continue Reading...

Silly thoughts

I often thinking too much about LIFE. And its a very normal thing to scared sometimes, i'm twenty-three years old and i got scared when overthinking about life. Its so confusing sometimes, wether to do the right things or doing things right. 

I'm way to sensitive over anything, but i'm most ignorant person when it comes to someone's bullshit. I don't care about this country, i hate it when the Euphoria about Soccer Match flooding my timeline--because i hate soccer. And i am so blind about society. Thats how i live my life ironically.

I also have this unanswerable questions

  1. If you could offer a newborn child only one piece of advice, what would it be?
  2. Would you break the law to save a loved one?
  3. Have you ever seen insanity where you later saw creativity?
  4. What’s something you know you do differently than most people?
  5. How come the things that make you happy don’t make everyone happy?
  6. What one thing have you not done that you really want to do?  What’s holding you back?
  7. Are you holding onto something you need to let go of?
  8. If you had to move to a state or country besides the one you currently live in, where would you move and why?
  9. Would you rather be a worried genius or a joyful simpleton?
  10. Why are you, you?
  11. Have you been the kind of friend you want as a friend?
  12. Which is worse, when a good friend moves away, or losing touch with a good friend who lives right near you?
  13. What are you most grateful for?
  14. Would you rather lose all of your old memories, or never be able to make new ones?
  15. Is is possible to know the truth without challenging it first?
  16. Has your greatest fear ever come true?
  17. Do you remember that time 5 years ago when you were extremely upset?  Does it really matter now?
  18. What is your happiest childhood memory?  What makes it so special?
  19. At what time in your recent past have you felt most passionate and alive?
  20. If not now, then when?
  21. If you haven’t achieved it yet, what do you have to lose?
  22. Have you ever been with someone, said nothing, and walked away feeling like you just had the best conversation ever?
  23. Why do religions that support love cause so many wars?
  24. Is it possible to know, without a doubt, what is good and what is evil?
  25. If you just won a million dollars, would you quit your job?
  26. Would you rather have less work to do, or more work you actually enjoy doing?
  27. Do you feel like you’ve lived this day a hundred times before?
  28. When was the last time you marched into the dark with only the soft glow of an idea you strongly believed in?
  29. If you knew that everyone you know was going to die tomorrow, who would you visit today?
  30. Would you be willing to reduce your life expectancy by 10 years to become extremely attractive or famous?
  31. What is the difference between being alive and truly living?
  32. When is it time to stop calculating risk and rewards, and just go ahead and do what you know is right?
  33. If we learn from our mistakes, why are we always so afraid to make a mistake?
  34. What would you do differently if you knew nobody would judge you?
  35. When was the last time you noticed the sound of your own breathing?
  36. What do you love?  Have any of your recent actions openly expressed this love?
  37. In 5 years from now, will you remember what you did yesterday?  What about the day before that?  Or the day before that?
  38. Decisions are being made right now.  The question is:  Are you making them for yourself, or are you letting others make them for you?

SEE? ALL OF THIS FUCKING QUESTIONS ARE HAPPENS IN MY THOUGHTS, SILLY ISN'T IT? I JUST CAN'T STOP THINKING ABOUT IT.

i sometimes thought that i need a HELP. But then i saw myself struggle and survived this whole times- i know that i'm the only one who can help myself. 
 
Continue Reading...

Thursday, 2 May 2013

Dan Howell a.k.a Danisnotonfire

So i've been stalking for Dan Howell like 2 years, at first i watched Charlie McDonell and Smosh but then i found this Funny british Youtuber Named Danisnotonfire, and falling so hard to him. Unlike any others youtubers, Dan Just uploaded some failure of his life and make it more entertaining. Plus, he has so many things in common with me. I love him to death :D
and here's some information i found around the internet about him 

Daniel James Howell (aka danisnotonfire) is a popular English youtuber. He was born on June 11th, 1991. He currently lives in London, England with fellow Youtuber and best friend Philip Michael Lester (aka AmazingPhil). 
As of April 2013, his YouTube account has over 1.5 million subscribers.
Dan has a strange obsession with placentas and llamas. One of his favorite bands is Muse, although he has stated that he can't choose one favourite band or song. He has said that both his and Phil's favourite album is 'Origin of Symmetry' by Muse.
On December 11th, 2012, Daniel acknowledged that he was a "fulltime Internet hobo," on YouNow, adding to his already lengthy title of internet cult leader and the 'tallest lesbian ever. He was recently elected Sugarscape Hottest Lad of 2012.  Dan Howell and Phil Lester Dan's fans are frequently referred to as "Danosaurs," and his fandom as a whole is commonly called the Llamarmy. As of January 2013, Dan and Phil have their own radio request show on BBC Radio 1, which airs every Sunday from 7:00 - 9:00 pm.
In April 2013, Dan and Phil traveled to New York on behalf of BBC Radio 1, where they interviewed Fall Out Boy during their comeback tour.  Dan had a hard time containing his inner "fangirl" and confessed to the members that he used to cry to their music.Phil and Dan and Phil have been on BBC Radio 1 , one of the UK's largest radio stations, several times for the Edinburgh Festival. They also hosted Christmas special radio shows on 25th December 2011 and again in 2012.
It was announced in November 2012 that both Phil and Dan will host BBC Radio 1's request show , on Sundays 7pm-9pm, starting on 13th January 2013. The show is fully interactive, allowing listeners to call in to request a song and doing challenges to get it played ("fan wars"). On the website, music videos are shown which fans have made and emailed to Dan and Phil. The entire show is streamed in video, live on the BBC Radio 1 website
Source : Youtube.Wikia






 
Continue Reading...

Followers

Follow The Author

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...