Entahlah harus bagaimana mengungkapkan kerinduan ku pada sosok papa yang dulu selalu ada di hidupku. Bukan berarti sekarang dia sudah tidak ada, tetap ada namun keberadaannya sekarang bukan untukku si Putri Semata Wayang nya yang dulu selalu dia banggakan. Papa adalah sosok seorang Ayah yang sempurna bagiku. Jadi, siapapun saat ini yang menjadi keluarga barunya, sangatlah beruntung.
Dulu kami (Aku, Mama dan Papa) tinggal dirumah sederhana yang jauh dari kesan mewah ini bersama Nenek, dan semenjak kepergian nenek ke surga beberapa tahun yang lalu, maka tinggal lah kami bertiga. Rasanya jarang rumah ini sunyi, selalu dipenuhi tawa dan canda ceria atau sekedar guyonan lucu papa yang suka bikin aku dan mama ternahak-bahak. Keceriaan yang Beliau bawa untuk seisi rumah sungguh membantu kami semua melewati hari yang terkadang berat, Papa sudah lumayan berumur, tapi energy positif beliau yang selalu ceria, dan energik membuat suasana dirumah berasa lebih nyaman. Hal itu tidak hanya berlaku di dalam rumah saja, tapi tetangga sekitar pun sering dibuat tertawa oleh papa.
Aku mungkin selama ini tidak bersyukur, Papa memang seorang Ayah yang selalu mengkhawatirkan orang yang dia sayangi. Bahkan terkadang berlebihan, Papa membuatku tidak nyaman ketika dia harus menungguku pulang sekolah setiap hari jauh dari sebelum jam pulang, padahal aku masih pengen kumpul bareng teman. Papa selalu Jagain aku, bahkan disekolah pun selalu di telepon kapan pulang, hal ini berlaku sampai hari ini disaat aku memasuki dunia kerja. Beliau kerap memastikan kapan aku pulang, apakah aku lembur dsb. Hal itu mengesankan bahwa papa terlalu memanjakan aku. Pernah dulu aku dibilang anak manja karena papa selalu overprotektif kepadaku. Seiring aku beranjak dewasa, rasanya perhatian beliau yang berlebih membuatku merasa seperti anak kecil. Dan kini, semenjak Papa gak tinggal dirumah ini lagi, rasanya aku merindukan diperlakukan seperti anak kesayangan satu-satunya.
Papa kini tinggal bersama keluarga barunya, Anak perempuan nya yang kini berusia 4 tahun menjadi prioritas utama dan merupakan Alasan papa untuk tidak bisa pergi begitu saja meninggalkan keluarga barunya. Aku merasa ini gak adil untuk aku apalagi mama. Kini perhatiannya spesial itu sudah menjadi milik putri barunya yang berumur 4 tahun itu. Sakit rasanya ketika aku melihat rekaman video Papa, anak nya dan istri barunya tertawa dan bercanda bersama, itu dulu adalah kenanganku, itu dulu milikku saja. Ah, iri rasanya.
Mungkin hal itulah yang menyebabkan perasaanku mendingin, aku tak lagi tertawa dengan lelucon yang dilontarkan Papa, aku terkadang hanya menjawab pertanyaan nya dengan anggukkan, atau terkadang aku acuh ketika dia mengkhawatirkan ku. Rumah kecil yang kami tinggali saat ini pun sunyi, sepi tidak ada lagi keceriaan didalamnya.Hanya aku dan mama, kami sendiri di kamar masing-masing. Tidak lagi seperti duku ketika ada papa, Nonton diruang tamu, makan bersama di meja makan, dan masak ditengah malam karena semua pada kelaparan. Sekarang rasanya atmosfer dirumah jadi hampa dan membosankan.
Aku takut
suatu saat papa akan berhenti menyanyangi kami, keluarga nya yang dari awal selalu mendukung dia. Aku merasa sedih dan kasihan melihat perhatian papa yang terbagi disana dan disini. Seolah hari-harinya dia habiskan untuk membagi kebahagiaan di dua keluarga nya tanpa memikirkan kebahagiaannya sendiri.
Meski tulisan ini sangat teramat mustahil dibaca oleh papa yang bisa dibilang sama sekali susah memahami internet. Aku tetap akan menyampaikan isi hati selama ini yang tidak terucap.
Dear Daddy
It's been a very great journey this whole times. We spent a lot of time together as a father and daughter. I remember all the little things you do.
Papa selalu memberikan apapun keinginan ku, dengan segala macam cara agar anaknya ini bahagia. Tidak ada Papa yang seperti Papa.
Dear Daddy
You are the only father who never scold, yelling or even hit your daugther, and i'm so proud to have you in my life. You always supporting me even when i'm wrong because you know that i'm too stubborn to give up. You always there when the world trying to against me in so many ways. You stand there beside me. I'm sorry for being so cold and quite in my early years. Its nothing personal, i'm just trying to build up the walls to be strong with my own strength because from now on, i know you're not gonna be there for me like you used to do. But deep in my heart, i always yearning for your care. Those awkward and cheesy jokes that you makes, or the lies that you creating to make me smile.
Dear Daddy
I'm so sad, to see that you're getting older now, the crinkles down you chin, it reminds me of how old you are now. And somehow you still shining like a sun, bring up the joy and laughter in both sides of family.
Dear Daddy
I am your daughter, i'm the only one who's gonna take care of you when no one can't able to do that. I will always be your daughter, even when i'm getting married someday, you'll always be the greatest man in my life.
Dear Daddy
Thank you, Thank you for everything. I'm sorry i can't be the best daughter, i could never repay you.
But i need you to know that You're my everything, My hero, And I always love you, Daddy :')
No comments:
Post a Comment
Say something :) x